Mengenal Cat Politur Kayu yang Cocok untuk Rotan Indonesia Berkualitas

Siapa yang tidak mengenal rotan Indonesia? Diperkirakan bahwa rotan hasil dari hutan Indonesia telah menguasai pasar luar negeri. Kebutuhan rotan di dunia hampir 80% lebih berasal dari Indonesia. Jadi jika ada yang mengatakan bahwa sebagian besar rotan yang berada di Eropa dan Amerika berasal dari China atau Filipina dan Vietnam berita tersebut tidaklah benar.

Sebenarnya negara seperti China mendapatkan bahan baku rotan dari Indoensia kemudian pengolahan bahan baku tersebt baru dilakukan di China. Sehingga lable dari furniture rotan tersebut berasal dari negara pembuatnya. Persaingan iniah yang membuat indutsri rotan di Indonesia menjadi melemah sehingga membutuhkan dukungan pemerintah untuk membangkitkannya kembali. Nah bagaimana rotan Indonesia sendiri bisa menguasai pasar Indonesia? Karena rotan Indonesia memiliki kualitas yang bagus namun harga yang dipasang sangatlah murah.

Baca Juga : mengenal cat polyurethan untuk finishing outdoor furniture berkualitas

Bahkan rotan yang dijual tidak hanya masih berbentuk bahan baku saja namun juga telah berbentuk mebel atau furniture. Rotan yang telah dibentuk menjadi furniture sudah menggunakan cat politur kayu untuk memperlihatkan penampilan alami dari rotan. Saat ini di dunia industri juga mengenal rotan buatan atau rotan sintentik.

Furniture yang menggunakan rotan sintetik ini biasanya digunakan untuk furniture outdoor. Namun jika dibandingkan dengan harga rotan asli harganya lebih mahal karena pembuatan rotan sintetik yang cukup sulit.

Mengenal Politur Kayu Untuk Rotan Indonesia

Pelestarian Rotan Indonesia

Demi melestarikan rotan Indonesia, maka pemerintah juga mencanangkan panen rotan namun dengan menjaga tanaman rotan itu sendiri. Jadi rotan ramah lingkungan pun di kerjakan oleh banyak para petani rotan hingga pembuatannya menjadi furniture. Dalam rangka rotan ramah lingkungan ini pula politur kayu yang digunakan adalah politur water based yang sama sekali tidak mengandung logam berat seperti merkuri, formalin dan juga timbal.

Politur water based juga memenuhi standar bahan kimia yang dapat digunakan furniture untuk di ekspor. Jadi apabila Anda adalah seorang pengrajin furniture maka sebaiknya gunakan politur kayu water based yang sudah terbukti aman dan juga ramah lingkungan.

Mengenal Politur Kayu Untuk Rotan Indonesia

Berbicara mengenai politur kayu dapatkan digunakan untuk material rotan? Tentu saja bisa karena pada dasarnya politur digunakan untuk melapisi material khususnya matrial serat alam. Sehingga penggunaannya cukup luas baik itu untuk rotan, kayu, bambu dan juga serat alam lain seperti pelepah pisang dan juga enceng gondok.

Politur memiliki fungsi untuk membangun lapisan paling luar dari rotan dan memberikan fungsi proteksi terhadap gangguan luar seperti rayap, jamur, perubahan cuaca panas dan dingin bahkan membuat perlindungan terhadap goresan. Jadi politur harus dipilih yang berkualitas untuk memberikan fungsinya tersebut.

Melakukan finishing rotan tergantung dengan jenis politur yang digunakan. Untuk hasil yang diberikan adalah warna natural transparan. Jadi apabila Anda ingin mendapatkan hasil warna transparan gunakan politur water based yang memiliki kelebihan lebih banyak dalam hal transparansi dibandingkan dengan politur solvent.

Jenis Rotan Indonesia Dan Hasil Olahannya

Rotan adalah bahan baku yang dapat diolah menjadi furniture dan diberikan lapisan politur kayu untuk memperlihatkan serat alaminya. Rotan Indonesia paling banyak dihasilkan di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatre, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua dan memiliki potensi sekitar 622.000 ton menurut Kementrian perindustrian Indonesia. Sedangkan untuk industri pengolahan rotan sebagian besar berada di wilayah Cirebon, Majalengka, Indramayu dan Kuningan.  Rotan yang paling umum digunakan pada industri pengolahan rotan di Indonesia ini tidaklah terlalu banyak.

Bahan baku rotan yang telah dibersihkan dari pelepah yang berduri dan memiliki blue stain harus dibersihkan terlebih dahulu. Biasanya noda blue stain ini tidak bisa hilang sehingga para pengrajin pun menggunakan bahan bleaching kayu untuk proses mencerahkan dan menyamarkan noda blue stain. Jenis bahan bleaching yang ramah lingkungan untuk digunakan tidak lain adalah WA 250.

Sebelum masuk ke dalam finishing sebaiknya kenali terlebih dahulu apa saja jenis rotan Indonesia. Jika Anda melihat rotan yang telah dibentuk menjadi furniture maka perbedaannya tidak terlalu kentara. Namun ketika para pengrajin membuatnya ada jenis rotan tertentu yang memang digunakan untuk furniture. Dan ada pula jenis rotan yang tidak bisa dimanfaatkan sebagai furniture. Berikut ini beberapa jenis rotan Indonesia yang biasa digunakan para pengrajin untuk diolah dan telah masuk ke dalam pasar ekspor dunia.

∼ Rotan Lita

Mengenal Politur Kayu Untuk Rotan Indonesia

Rotan Indonesia ini sering tumbuh di Sulawesi bagian selatan di daerah rawa-rawa air tawar dan asin. Memiliki bentuk batang dengan diameter 5-10 mm dan panjang ruas 20-35 cm. warna rotan ini mengkilap dengan inti berwarna kuning daging. Fungsi dari rotan ini biasanya digunakan sebagai pembuatan keranjang.

∼ Rotan Dago Kancil

Rotan ini disebut juga dengan rotan dalun buku dan banyak tumbuh di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang memiliki pinggiran sungai tidak tergenang air. Bentuk batangnya berumpun 3-6 batang dan panjang batang 35m diameter 10mm. Panjang ruas 35cm bahkan lebih dengan warna kuning sebam mengkilap inti warnanya coklat muda, lemah, lentur, lunak dan sukr dibela. Manfaatnya adalah sebagai bahan pengikat bangunan rumah serta anyaman dan keranjang kasar.

∼ Rotan Manau Padi

Rotan Indonesia ini tumbuh di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Pertumbuhan rotan ini memiliki soliter pada dataran rendah dengan panjang sampai 40 m dengan diameter 10 sampai 15 mm, panjang ruasnya 12 0 20 cm denganw arna kuning mengkilap, gelang-gelang hitam melingkari buku, inti berwarna kuning gading, padat, keras, kokoh. Jenis rotan ini sangat bagus diolah menjadi membel berkualitas tinggi.

∼ Rotan Laluo

Mengenal Politur Kayu Untuk Rotan Indonesia

Rotan ini tumbuh di Sumatera pada dataran rendah sampai pegunungan pada 1000 – 2000 mdpl di punggung bukit dan leereng bukit. Memiliki ciri soliter dengan diameter 25-40 mm, panjang ruas 25- 40 cm. warnanya kemerahan namun bila kering berubah menjadi kuninng mengkilap, kuat dan juga uket. Biasanya digunakan sebagai kerangka kerajinan.

∼ Rotan Taman

Salah satu rotan Indoneosa yang menjadi bahan baku anyaman, lampit, tirai bahkan kursi antik. Rotan ini memiliki tumbuh berumpun dengan 100 batang memiliki diameter 4 hingga 11 mm. Panjang ruasnya 15-30 cm warnanya hijau tua bila kering kekuningan atau kuning telur mengkilap. Kuat dan ulet panjangnya bisa mencapai 50m. Biasanya tumbuh di daerah Kalimantan dan Sumatera dataran rendah kering berbukit.

∼ Rotan Tohiti

Rotan ini biasa tumbuh di daerah Sulawesi khususnya dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 300-600 mdpl eriklim basah. Bentuknya adalah soliter 15mm dengan panjang ruas 20-35cm warnanya kuning mengkliap dengan kekuatan tinggi dan keras tidak mudah untuk dibelah. Seringkali dimanfaatkan sebagai kerangka kerajinan, mebel, kerangka beton bahkan sandaran kapal.

Sebenarnya masih banyak lagi rotan Indonesia yang bisa dibahas satu persatu untuk digunakan sebagai bahan anyaman, kerangka mebel, tongkat penyangga bahkan adapula yang digunakan sebagai tali pengikat. Kegunaan rotan sangat bervariasi Maka sangat penting ketika rotan yang dipanen juga harus dilestarikan agar kekayaan Indonesia tidak habis.

Kenali Politur Yang Cocok Untuk Finishing Rotan

Setelah mengenal berbagai macam jenis bahan baku rotan kini saatnya masuk ke dalam bahan plitur kayu untuk rotan Indonesia yang berkualitas. Di atas sempat disinggung sedikit mengenai jenis politur water based yang bagus digunakan untuk finishing rotan dibandingkan dengan politur solvent. Pada kenyataannya memang benar, karena politur dari solvent menggunakan bahan logam berat seperti merkuri, formalin, dan juga timbal. Belum lagi bahan pelarut yang digunakan tidak lain adalah thinner yang mengandung logam berat dua kali lipat lebih tinggi. Dalam hal finishing thinner harus Anda beli dengan harga kisaran 30 ribu rupiah per kalengnya. Harga ini sangat berbeda ketika Anda dapat menggunakan air yang tentu tidak akan menghabiskan budget Anda untuk finishing.

Maka mengenali politur kayu yang digunakan untuk rotan harus sesuai dengan keramahan lingkungannya. Nah salah satu merk politur kayu yang direkomendasikan adalah Biovarnish. Anda akan mendapatkan warna natural asli transparan dari rotan. Efek yang diberikan dari Biovarnish tidak akan menguning karena bahan water based yang digunakan tidak mengandung formalin yang biasanya menimbulkan efek kuning pada permukaan.

Proses finishing yang dilakukan cukup mudah yaitu menggunakan spray system dan juga brush system. Untuk mendapatkan warna natural dari rotan Anda bisa mengkombinasikan antara produk sanding sealer water based dan juga produk Biovarnish Clear Coat Matt.

https://www.youtube.com/watch?v=SzLV3vElAio

Proses aplikasi yang mudah dan  bisa Anda lakukan sendiri sebagai berikut ini:

  • Pastikan media rotan yang akan di finishing sudah bersih dan juga bebas dari kotoran. Rotan harus kering dan juga tidak memiliki kandungan dari air agar tidak menimbulkan jamur.
  • Gunakan BioColours Sanding Sealer yang telah dicampur dengan air perbandingan 2 bahan : 1 air kemudian semprotkan secara merata ke seluruh permuakaan furniture rotan.
  • Tunggu sanding sealer kering dalam rungan saja yang bersih dan keirng sekitar 60 menit. Baru Anda bisa melakukan proses pengamplasan dengan kertas amplas nomor 400.

Cat Plitur Kayu Terbaik Untuk Kursi Kayu Mahoni

  • Setelah permukaan kembali menjadi halus lakukan proses aplikasi Biovarnish Clear Coat Matt yang sudah dicampur dengan air perbandingan 2 bahan : 1 air.
  • Kuaskan Clear ke seluruh permukaan rotan hingga rata. Tunggu hingga kering sekitar semalaman baru rotan furniture dapat digunakan.

Kelebihan yang tidak akan Anda temui pada politur kayu yang lainnya adalah Biovarnish dan juga BioColours sanding sealer tidak akan menimbulkan aroma menyengat ini disebabkan dari pembuatannya yang sudah mengikuti standar regulasi dari ECHA dan US EPA. Standar ini melarang dan juga mebatasi penggunaan logam berta seperti formalin sehingga tidak ada aroma menyengat yang akan keluar dari cat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top