5 Akibat Jika Finishing Kayu Tanpa Sanding Sealer

Masih banyak yang beranggapan bahwa finishing kayu yang membutuhkan lapisan pernis saja. Padahal proses finishing membutuhkan lebih dari satu bahan finishing, baik itu finishing warna solid maupun natural. 

Jika pada finishing solid kita mengenal cat primer, pada finishing natural digunakan sanding sealer. Bahan ini memiliki dua fungsi, yang pertama adalah sebagai lapisan intermediate dan kedua untuk menutup pori kayu serta memotong bulu-bulu kayu. 

Lalu apa jadinya jika sebuah furnitur difinishing tanpa menggunakan sanding sealer? Bagi yang mungkin masih menyepelekan lapisan sanding sealer, perlu tahu apa saja akibat yang akan muncul jika melupakan sanding sealer ini. 

Satu hal yang pasti, ketika masalah finishing muncul kita perlu memperbaikinya. Tentu saja hal ini membutuhkan waktu, tenaga dan uang lebih karena kebanyakan hanya bisa diperbaiki dengan cara mengecat ulang dan setelah proses aplikasi cat berjalan beberapa waktu. 

Masalah pada Finishing Kayu Tanpa Lapisan Sanding Sealer 

Produk sanding sealer terdiri dari dua jenis sesuai dengan bahan pelarutnya yaitu solvent dan water based. Perbedaan keduanya ada banyak. Pertama, aroma yang dikeluarkan lebih menyengat solvent karena kandungan logam beratnya. 

Kedua, proses pengeringan untuk solvent lebih lama dibandingkan sealer water based. Sanding sealer berpelarut air ini membutuhkan waktu lebih singkat dan tanpa dijemur untuk proses pengeringannya. Bandingkan dengan sanding sealer berpelarut air yang membutuhkan waktu semalaman hanya untuk menunggu sanding sealer kering sentuh.

Meskipun kedua jenis sanding sealer ini berbeda,  jika tidak digunakan dalam finishing kayu maka akan membuat tampilan dari media kayu akan kurang sempurna. Sanding sealer juga pengaruhnya besar terhadap ketahanan lapisan pernis.

Apa saja masalah yang bisa hadir pada kayu jika tidak menggunakan lapisan sanding sealer? 

Proses Finishing jadi Semakin Lama

Menguas sanding sealer saat finishing kayu

Banyak yang menghindari penggunaan sanding sealer karena berpikir bahwa proses finishing jadi lebih lama. Padahal yang terjadi justru sebaliknya. Adanya lapisan sanding sealer akan mempercepat proses finishing. 

Alasannya, karena kayu tidak memiliki lapisan yang sudah menutup pori kayu terlebih dahulu, sehingga ketika kita mengaplikasikan pernis secara langsung, hasilnya tidak akan merata.

Mungkin saja kita harus mengaplikasikan hingga empat lapisan pernis dan membutuhkan waktu lebih lama lagi sampai selesai semua proses aplikasi. Padahal jika sudah memberikan satu lapisan sanding sealer saja, proses aplikasi pernis tak perlu banyak lapisan dan waktu lama. 

Bonding Antara Kayu dengan Pernis Rendah

Sanding sealer yang bekerja sebagai lapisan intermediate baik itu antara kayu dan pernis atau stain dan pernis akan menciptakan daya rekat lebih kuat. Bonding antara lapisan coating dengan permukaan kayu dibutuhkan untuk memberi perlindungan maksimal. 

Di sinilah sanding sealer akan bekerja memenuhi kebutuhan perlindungan saat finishing kayu. Meskipun sudah menggunakan pernis yang mengklaim punya daya rekat tinggi, hasilnya akan lebih bagus jika diberi lapisan sanding sealer di antara kedua lapisan tersebut. 

Ketika lapisan sanding sealer terlewatkan, lapisan coating akan mudah mengelupas dalam satu atau dua tahun. Ujung-ujungnya kita harusmengeluarkan uang lagi untuk mengganti lapisan coating yang lama. 

Permukaan Kayu Masih Kasar

Kita mungkin sudah mengikuti saran sesuai panduan aplikasi di kemasan pernis. Mulai dari mengampelas sampai aplikasinya. Namun, tanpa adanya lapisan sanding sealer permukaan kayu akan terasa lebih kasar. 

Hal ini sangat berpengaruh bagi mereka yang menginginkan tampilan high gloss pada media aplikasi. Nah, dengan aplikasi lapisan sanding sealer, permukaan kayu yang awalnya kasar akan lebih halus karena bulu-bulu kayu sebagai sebab lapisan kasar akan putus saat proses pengampelasan.

          Baca Juga: Sanding Sealer Water Based untuk Menutup Pori Kayu Maksimal

Mereka yang sudah menggunakan pernis hingga beberapa lapis pun tak akan menjamin tingkat halus yang dihasilkan. Oleh karena itu lapisan sanding sealer langsung di atas permukaan kayu perlu digunakan, apalagi jika tidak mengaplikasikan wood filler pada alpisan sebelumnya. 

Bleeding pada Kayu Lebih Mudah Terjadi 

Bagi yang pernah melakukan finishing pada kayu lunak seperti pinus, pasti pernah mengalami masalah bleeding.  Salah satu sebabnya adalah minyak kayu naik karena pori tidak ditutup dengan maksimal. 

Penutupan pori kayu ini bisa terjadi secara maksimal dengan aplikasi lapisan sanding sealer. Jadi dengan kata lain bleeding dapat muncul ketika tidak ada lapisan sanding sealer pada kayu. 

Padahal, ketika terjadi bleeding akan lebih sulit untuk memperbaikinya. Bleeding juga biasanya muncul secara perlahan pada area mata kayu. 

Lebih Hemat Pengeluaran untuk Bahan Finishing

Hemat waktu dan hemat biaya, inilah yang bisa digambarkan ketika melakukan finishing dengan sanding sealer. Tanpa lapisan ini, ketika terjadi masalah pada finishing kayu kita harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk perbaikan. 

Selain itu, saat melakukan finishing tanpa sanding sealer, pernis atau clear coat yang digunakan juga lebih boros. Ketika terdapat lapisan sanding sealer, lapisan coating dari pernis tak perlu tebal atau banyak yang bisa menghemat biaya finishing. 

Biovarnish Sanding Sealer jadi Pilihan Produk Terbaik 

Produk Biovarnish sanding sealer water based untuk finishing kayu

Sanding sealer juga bisa digunakan ketika Anda menggunakan bahan poles. Caranya, dengan mengaplikasikan sanding sealer kemudian setelah kering poles permukaannya. Furnitur akan tampak lebih mengkilap dan juga tahan lama. Bagi yang masih bingung menentukan produk pilihan sanding sealer terbaik, bisa memilih Biovarnish. 

Produk sanding sealer Biovarnish menggunakan bahan pelarut water based yang membuatnya aman dan ramah lingkungan. Saat menggunakannya Biovarnish Sanding Sealer untuk aplikasi, tak ada aroma menyengat yang muncul dan mengganggu proses finishing kayu. 

Ada beberapa alasan mengapa Anda perlu memilih Biovarnish Sanding Sealer, selain keamanannya.

Ringan sehingga Mudah Diampelas

Pengampelasan lapisan coating sangat berpengaruh terhadap kemudahan aplikasi. Biovarnish Sanding Sealer memiliki performa pengampelasan yang sangat baik. Ketika diampelas permukaannya tidak mengelupas. 

Usai diaplikasikan dengan kuas dan dikeringkan, proses pengampelasan hanya perlu menggunakan ampelas nomor 400. 

Waktu Kering yang Relatif Cepat

Tidak seperti sanding sealer water based kebanyakan, Biovarnish memiliki waktu kering sentuh 20 menit dan kering ampelas 60 menit. Waktu yang lebih cepat dibandingkan produk sanding sealer lainnya yang membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 jam hanya untuk kering sentuh. 

Selain itu, furnitur yang diaplikasi sanding sealer dari Biovarnish tak perlu dijemur seperti saat mengaplikasikan sanding sealer solvent. Meskipun cuaca sedang hujan, coating tetap bisa kering, cukup mendiamkan di ruangan yang kering. 

Memiliki Daya Rekat Kuat

Bisa digunakan sebagai cat dasar kayu, daya rekat yang dihasilkan Biovarnish Sanding Sealer sangat kuat sehingga lapisan pertama pada kayu akan menjadi pondasi yang kuat untuk lapisan pernis. 

Menciptakan Lapisan Film yang Fleksibel

Biovarnish Sanding Sealer tak hanya kuat tetapi juga fleksibel. Kecenderungan material kayu memuai saat panas dan menyusut saat cuaca dingin membuat coating harus mampu mengikutinya kondisi kayu. 

Maka, menggunakan sanding sealer yang fleksibel akan membuat ketahanan furnitur semakin baik. Cat tidak akan mudah mengelupas atau rusak karena perubahan cuaca, aman, ramah lingkungan, kuat dan memiliki daya tutup yang bagus. Ciri yang dimiliki oleh Biovarnish sanding sealer ini sangat dibutuhkan untuk menghindari masalah saat melakukan finishing kayu. 

Scroll to Top