5 Jenis Kayu Kalimantan untuk Lantai, Finishing Apa yang Cocok?

Sering mendengar soal kayu asal Kalimantan yang terkenal kuat? Karena kekuatannya tersebut kayu dari pulau Kalimantan sering digunakan untuk pembuatan lantai. Rata-rata kayunya memiliki kualitas sama seperti kayu jati dari pulau Jawa. Ada banyak jenis kayu Kalimantan yang bisa digunakan, bukan hanya satu jenis saja. 

jenis kayu kalimantan

Kalimantan adalah salah satu pulau yang ada di Indonesia sebagai penghasil kayu berkualitas tinggi terbesar. Alasanya karena hutan di Kalimantan masih luas dan sampai saat ini masih terus dimanfaatkan. Usia pohon yang ditebang pun puluhan hingga ratusan tahun. 

Baca Juga : apa jenis cat yang bagus untuk aplikasi finishing lantai kayu

Itulah yang menjadi rahasia kayu Kalimantan berkualitas tinggi. Semakin tua maka semakin bagus pula kualitas yang diberikan. Tidak masalah jika digunakan untuk lantai rumah atau bangunan. Tapi Anda juga harus tepat dalam memilih finishingnya. 

Kayu Kalimantan termasuk jenis kayu yang eksotis, seringkali finishing pernis saja tidak cukup untuk memperlihatkan keindahannya. Mengetahui jenis dan karakter kayu akan mempermudah untuk mengetahui jenis finishing apa yang tepat untuk digunakan. 

Mengenal Jenis Kayu Kalimantan dan Finishingnya yang Tepat

Diperkirakan, hutan di Indonesia memiliki 4.000 jenis kayu dan 120 jenis diantaranya diperdagangkan. Di antara 120 jenis tersebut ada banyak yang berasal dari hutan Kalimantan. Pulau Kalimantan menjadi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia karena hutan hujan tropisnya. 

Beberapa jenis kayu yang terkenal adalah meranti, ulin, bengkirai, kapur dan masih banyak lagi. Apa saja jenis kayu Kalimantan yang sering digunakan untuk lantai? Belajar dahulu karakteristik dan tentukan finishing yang tepat. 

1. Kayu Ulin

Kayu ini memiliki nama botanis Eusideroxylon  zwageri dan termasuk dalam famili Lauraceae. Di Indonesia, kayu ini sering disebut dengan kayu belian, telian atau tulian. Saat masih menjadi pohon tingginya bisa mencapai 35 meter dan bebas cabang dan diameter mencapai 20 meter. 

Karakteristik dari warnanya sendiri pada bagian teras adalah coklat kuning yang lama kelamaan akan berubah menjadi hitam. Sedangkan bagian gubalnya memiliki warna coklat terang atau kuning mudah. Karena kedua warna inilah yang membuat garis batas bagian teras dan gubal terlihat jelas. 

Sedangkan untuk tekstur kayu terasa kasar di seluruh permukaan secara merata. Permukaannya juga cenderung licin sehingga tampilannya sedikit mengkilap. Pada saat baru ditebang kayu berbau asam dan lama kelamaan menghilang, mirip kayu cedar. 

Ulin memiliki tingkat awet dan kuat yang cukup tinggi sehingga sering digunakan untuk landasan tiang, jembatan hingga bangunan. Tidak salah jika ulin digunakan untuk pembuatan lantai indoor maupun outdoor. 

Karena warnanya yang cenderung gelap pada bagian terasnya, akan lebih baik warna dari stain yang digunakan adalah seperti warna kayu sonokeling, atau dark teak. Sehingga tidak merusak warna alaminya. 

2. Kayu Kamper

Kayu ini memiliki nama botanis Dryobalanops dari famili Dipterocarpaceae. Selain kamper disebut juga dengan kayu kapur, ampadu, kapur hitam, bayau, kapur merah, empedu, kalampait. Ketika masih menjadi pohon tingginya mencapai 35 meter dengan diameter 80 cm. 

Semakin tua tentu akan semakin tinggi dan bagus kualitas kayunya. Pada bagian terasnya, kayu memiliki warna merah pada umumnya atau coklat kemerahan. Di bagian gubal, warna merah lebih muda atau putih dan coklat kuning mudah. Kayu gubal memiliki ketebalan 2 hingga 8 cm. 

Tekstur bagian teras memiliki permukaan kasar, licin serta mengkilap. Bau kayunya sendiri cenderung segar dan akan hilang setelah dikeringkan. Pengaplikasikan kayu kamper cukup luas seperti jembatan, bantalan kereta api, perahu hingga lantai rumah. 

Warna kemerahan dari kayu kamper ini membuat ciri khas yang unik. Anda bisa menggunakan stain berwarna merah seperti mahoni atau red oak bahkan cherry untuk finishingnya. 

3. Kayu Bengkirai

jenis kayu kalimantan

Jenis kayu Kalimantan selanjutnya yang cukup disukai untuk pembuatan lantai adalah bengkirai. Kayu ini cukup mudah dicari dan harganya masih lumayan terjangkau untuk lantai rumah. Memiliki nama botanis Shorea  laevis Ridi dan termasuk dalam famili Dipterocarpaceae.

Ada banyak nama lain dari Bengkirai seperti benuas dan anggelam. Ketika masih menjadi pohon tingginya bisa mencapai 50 meter dengan panjang batang 35 meter yang bebas dari cabang. Diameter pohon mencapai 100 cm. 

Jika kebanyakan kayu kuat memiliki warna teras coklat gelap, bengkirai justru sebaliknya. Pada bagian teras warnanya lebih pucat kuning dan coklat muda. Sedangkan bagian gubalnya mirip hanya saja lebih pucat. 

Tekstur yang dimiliki pada permukaannya adalah licin serta tampilannya mengkilap. Tingkat keawetannya yang tinggi membuat bengkirai sering digunakan untuk konstruksi berat hingga struktur rumah. 

Dilihat dari warnanya yang terang, bengkirai lebih cocok jika di finishing dengan warna kayu oak putih atau warna kayu jati yang terang. Hindari menggunakan warna stain kayu gelap seperti sonokeling karena akan menghilangkan warna asli kayu. 

4. Kayu Balau

Balau adalah jenis kayu yang tak kalah bagusnya dengan bengkirai. Nama botanis dari kayu Balau adalah Shore dan termasuk dalam famili Dipterocarpaceae. Pohon ini tidak terlalu tinggi, setelah tumbuh besar bisa mencapai 20 hingga 50 meter. 

Pohon berbentuk batang bebas cabang dengan diameter sangat luas yaitu 160 cm. Ciri umum yang dimiliki pada bagian terasnya adalah berwarna coklat mudah hampir kekuningan. Mirip seperti bengkirai, hanya saja warna ini akan berubah menjadi coklat tua. 

Pada bagian terasnya warna warnanya sedikit terang dan tidak terlihat garis batas perbedaannya. Bagian gubal juga cukup tebal yaitu sekitar 12 cm dengan keduanya memiliki permukaan agak kasar namun teksturnya licin. Kayu juga memiliki tampilan mengkilap. 

Karena bagian kayu gubal cukup tebal, dibutuhkan kayu teras yang cukup banyak jika ingin dipergunakan menjadi lantai. Kayu paling sering digunakan untuk pembuatan lantai, tiang listrik hingga kapal. 

Warna kayu yang lebih dominan coklat tua ini cocok dilapisi dengan warna-warna stain dari kayu walnut atau light brown. Warna-warna tersebut tidak akan menghilangkan keindahan kayu Balau. 

5. Kayu Keruing

jenis kayu kalimantan

Keruing adalah jenis kayu terbaik asal Kalimantan untuk pembuatan lantai. Kayu yang memiliki nama botanis Dipterocarpus ini memiliki nama lain anderi, karup, kerup, temupdau atau tempurau. 

Pada bagian terasnya warna coklat kemerahan hampir mirip seperti kayu kamper tapi sedikit kelabu. Sedangkan bagian gubalnya berwarna semu kuning sehingga terlihat garis batasnya. Permukaan kayu licin dan seringkali lengket dan bau damar sangat kuat. 

Dilihat dari jenis kayu dan manfaatnya, warna yang cocok untuk dipilih adalah seperti cherry atau red oak. Tapi hindari warna mahoni agar tidak terlalu merah. 

Produk Finishing Terbaik untuk Lantai Kayu

Apakah Anda ingin mengecat macam-macam kayu Kalimantan di atas sendiri? Produk yang disarankan untuk digunakan tidak lain adalah Biovarnish. Soal warna dan juga perlindungan Biovarnish akan menjamin tampilan kayu tetap eksotis karena transparansinya yang tinggi. 

Proses aplikasi juga memudahkan pemilik rumah, karena pengecatan bisa dilakukan sendiri. Cat juga bebas bau sehingga Anda tak perlu khawatir untuk bisa sesegera mungkin menggunakan ruangan. Biovarnish bisa diaplikasikan dengan kuas dan hasilnya transparan. 

Bagi Anda yang berencana mengecat sendiri lantai kayu Kalimantan di rumah, bisa mendapatkan produk Biovarnish melalui link berikut ini. 

  1. https://www.tokopedia.com/biovarnish-official
  2. https://www.tokopedia.com/catkayu-com
  3. https://www.lazada.co.id/shop/cat-kayu-jakarta/

Scroll to Top