Mana yang Baik Water Based atau Solvent? Ini Dia Cat Kayu Terbaik

Cat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sejumlah zat kimia yang terdiri dari pigmen tersuspensi dalam sebuah cairan atau pasta seperti minyak dan juga air. cat dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roller, spray gun yang diaplikasikan secara tipis ke semua permukaan seperti kayu, logam dan juga batu. Tujuan utama dari cat sendiri adalah untuk melindungi permukaan yang diaplikasikan dan juga memberikan penampilan atau hiasan yang menarik.

Jika melihat dari segi sejarahnya cat sebenarnya telah digunakan sejak adanya manusia purba. Buktinya lukisan pertama yang menggunakan cat diketahui telah dibuat antara 20.000 dan 25.000 tahun yang lalu. Lukisan ini ditemukan dalam gua-gua di Prancis dan Spanyol. Lukisan primitif ini menggambarkan manusia dan juga hewan bahkan ada pula diagram yang diketemukan. Pada zaman ini cat yang dinginkan terbuat dari bahan alami karena tersedia dengan mudah seperti jus berry, arang, lemak babi, darah dan getah milkweed. Perkembangan zat pun dimulai oleh orang orang di China kuno, Mesir, Ibrani, Yunani, dan Romawi yang menggunakan bahan yang lebih canggih yaitu cat minyak. Minyak digunakan sebagai pernis dan pigmen warna kuning, merah, kapur tulis, kuning arsenik, hijau perunggu yang dicampur dengan binder seperti getah gabus, kapur, albumen telur, dan lilin lebah (beeswax).

Baca Juga : Dapatkah Finishing Pernis Kayu Solvent Di Atas Cat Water Based?

Baca Juga : Kenali 5 Masalah Tampilan Pernis Berpelarut Solvent dan Solusinya

mengecat meja makan

Pertama kali cat digunakan adalah untuk lapisan pelindung oleh orang Mesir dan juga Ibrani pada lapisan kapal kayu agar bahan kayu yang lebih terlihat.  Di abad pertengahan beberapa jenis kayu selain kapal juga menggunakan lapisan cat dan pada saat yang sama para seniman mulai menggunakan resin yang direbus dengan minyak untuk mendapatkan cat yang bercampur. Seniman pada abad ke lima belas adalah seniman pertama yang menambahkan minyak kering di dalam cat sehingga mempercepat proses pengeringan. Lalu sejak saat itu banyak bahan pelarut baru yang digunakan salah satunya adalah yang hingga abad ke 20 sering digunakan yaitu linseed oil.

Baca Juga : 6 Alasan Memilih Cat Water Based untuk Finishing

Pada abad ke 20 banyak sekali perubahan yang terjadi dalam komposisi pembuatan cat. Kini pigmen sintetik digunakan untuk memproduksi dalam jumlah yang sangat banyak  dan seragam. Di abad ini kendaraan bermotor menggunakan lapisan cat polimer seperti poliuretan dan stirena-butadene tepatnya di tahun 1940an. Kemudian diikuti dengan bahan cat yang baru yaitu resin alkid sintetis. Jika sebelum tahun 1930an pigment diciptakan menggunakan stone mils dan digantikan dengan steel balls, kini pembuatan pigmen menggunakan sand mills yang memiliki kecepatan sangat tinggi untuk mencampurkan pigmen dengan bahan resin, solvent dan additives untuk menjadi satu bahan cair.

Baca Juga : Apa Cat Kayu Rendah VOC yang Bagus untuk Finishing? Dapatkan Di Sini

Perkembangan cat memang sangat besar khususnya setelah abad ke 18 dan memasuki abad ke 20. Jika pada abad ke 18 dan sebelumnya bagian yang di cat hanyalah rumah kayu, toko, jembatan dan beberapa rambu kini kebutuhan cat lebih meluas seperti interior kapal, eksterior kapal, mobil, pesawat dan banyak tempat lain yang membutuhkan daya tarik dari cat sesuai dengan kebutuhan.

Water-based Coatings vs Solvent-based Coatings

Lapisan coating atau cat sendiri adalah kumpulan dari bahan binder dan resin.  Epoxies, alkyds dan urethanes adalah contoh bahan resin yang akhirnya digunakan sebagai nama dari bahan cat. Namun bahan tersebut bukan satu-satunya bahan yang digunakan untuk membuat cat. Selain bahan additive, cat juga memiliki kandungan tertentu dan juga pigmen yang akan menimbulkan warna serta unsur bahan pelarut yang akan melarutkannya untuk menjadi bahan cairan.

bahaya cat

Larutan ini memiliki bentuk cair dan terbagi dalam dua jenis yaitu larutan solvent (solvent based) atau berpelarut air (water based). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung dengan kebutuhan dan bagaimana seorang profesional ingin melapisi produknya dengan cat. Mari kita pelajari keduanya untuk mengetahui apa saja yang dimaksud dengan solvent based dan water based.

  • Solvent based

Cat dengan bahan pelarut minyak atau solvent ini adalah bahan pelarut yang dapat menguap dengan adanya reaksi kimia antara bahan pelarut dengan oksigen. Udara yang bergerak disekitar cat yang telah diaplikasikan pada produk akan mempercepat proses penguapan dan mengurangi waktu pengeringan.

Keunggulan dari cat solvent adalah ketahanannya terhadap kondisi lingkungan seperti suhu dan juga kelembaban selama proses pengeringan.

  • Water based

Penggunaan cat water based kini sangat meningkat dan 80 persen cat dalam rumah menggunakan cat water based menurut Paint Quality Institute sebuah lembaga yang meneliti mengenai cat. Ketertarikan dari bahan cat water based adalah tidak adanya bau atau lebih sedikit bau dibandingkan dengan cat solvent.

Penggunaan cat water based sangat menguntungkan bagi ruangan yang terbatas atau tidak memiliki ventilasi yang baik serta memberikan keamanan bagi para pekerja bahan cat. Persebaran cat yang digunakan dalam ruangan tidak akan menimbulkan bau yang menyengat dan masih tetap aman ketika dihirup oleh manusia. Alasan lainnya adalah ketika cat digunakan sebagai tangki mobil atau tangki bahan bakar kendaraan akan mengurangi resiko mudah terbakar. Bahkan penggunaan cat water based sudah disetujui oleh OSHA yang meniadakan kebutuhan atau tindakan keamanan ruangan terbatas seperti ketika menggunakan cat solvent.

Namun demikian bukan berarti bahwa cat water based sama sekali tidak mengandung solvent atau minyak sama sekali. Ada bahan yang disebut dengan co-solvent yaitu solvent dengan konsentrasi yang rendah dan difungsikan untuk membuat sisa air pada cat cepat menguap. Karena bahan pelarut yang digunakan pada cat water based tidak memiliki bahan berbahaya seperti halnya bahan pelarut solvent maka akan sangat baik untuk menurunkan kandungan VOC yang menguap di udara. Namun ini adalah hal positif yang bisa didapatkan oleh para produsen cat karena dapat mengurangi biaya produksi namun tetap memenuhi kebutuhan persyaratan lingkungan terhadap penggunaan bahan kimia bebas VOC.

Mengapa Produk Cat Water Based Bersaing Dengan Cat Solvent Based?

Jika melihat dari sejarah perkembangan produk cat maka cat solvent muncul lebih dahulus ebelum diciptakannya cat water based. Ada beberapa alasan khusus mengapa cat water based ini diproduksi. Menurut WHO banyaknya jumlah polusi dari VOC (Volatile Organic Compound) yang dilepaskan di udara mencapai 1.8% dari 2.3 juta ton VOC yang dikeluarkan per tahun. Kandungan VOC ini berasal dari cat kayu sehingga banyak sekali peraturan yang mengatur penggunaan VOC dalam cat. Hal tersebut sangat mempengaruhi industri cat berbasis minyak yang harus mengganti formula mereka dengan kandungan solvent 250 grams (8.75 ounces).

Solusi yang akhirnya membuat industri cat untuk menggganti pelarut dengan pigmen atau zat padat yang lainnya agar dapat melekat pada formula cat dasar. Metode ini menghasilkan cat yang lebih tebal dan sulit untuk diaplikasikan bahkan belum diketahui cat tersebut tahan lama. Solusi yang lainnya adalah menggunakan  bahan cat yang berpelarut air. Cat berpelarut air ini seperti yang telah dikatakan sangat efektif untuk menggantikan produk-produk cat solvent.

Penggunaan cat kini selalu menjadi perhatian publik jadi ketika sebuah produk ekspor akan difinishing menggunakan cat akan dipertimbangkan apakah produk tersebut akan menggunakan cat water based atau cat solvent based. Pembuatan bisa tergantung dengan permintaan buyer namun untuk lebih amannya Anda menggunakan cat water based yang sudah menjadi standar cat internasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top