Timbulnya bau menyengat pada plitur kayu dari solvent sering menimbulkan kontroversi, permasalahan tersebut membutuhkan solusi dari plitur water based.
Apakah Anda pemilik industri woodworking? Atau sebagai pengguna? Pastinya Anda sering menggunakan plitur sebagai bahan pelapis dari furniture kayu. Akan tetapi timbulnya bau seringkali menyebabkan permasalahan baik di lingkungan dan juga kesehatan Anda.
Permasalahan bau ini disebabkan Anda menggunakan plitur solvent dengan bahan pelarut thinner atau spiritus. Jenis plitur ini memang menggunakan bahan kimia seperti formalin, VOC (Volatile Organic Compound), merkuri dan juga timbal.
Bahan kimia tersebut sangat berbahaya dan seperti formalin yang digunakan sebagai pengawet mayat, ketika formalin digunakan pada cat dan diaplikasikan maka akan mengeluarkan gas yang berbau menyengat. Gas tersebutlah yang menimbulkan bau menyengat yang mengganggu dan menusuk hidung.
Ketika diaplikasikan, gas tersebut akan keluar dan akan hilang dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Bukankah akan sengat berbahaya sekali jika Anda menggunakannya pada ruangan indoor? Anda akan terisolasi dengan bau yang bisa menimbulkan pusing, sesak napas, mata perih, batuk bahkan dalam jangka panjang akan menimbulkan kanker.
Tidak hanya itu saja jika tidak sengaja tertelan seperti Anda memegang furniture dengan plitur solvent kemudian memegang makanan dan memakannya dapat menurunkan kecerdasan dan penyakit berbahaya lainnya. Hal ini paling sering terjadi pada anak-anak atau balita. Oleh karena itu sebaiknya Anda beralih menggunakan plitur kayu yang lebih aman yaitu water based.
Apa Itu Plitur Kayu Water Based?
Apa sebenarnya produk finishing kayu itu? Produk finishing kayu adalah produk yang berbentuk cairan kemudian akan mengering dan mengeras memebentuk lapisan proteksi pada media kayu.
Memang ada dua jenis produk finishing kayu menurut bahan pelarutnya yaitu solvent based dan juga water based. Keduanya bekerja untuk melindungi kayu dari luar atau membuat lapisan film yang keras dan kuat.
Apa itu plitur kayu solvent? Plitur solvent terbuat dari resin dan juga solvent serta 20 bahan berbeda lainnya. Baik resin dan solvent akan menciptakan produk finishing yang membuat lapisan film diluar dan juga meresap ke dalam serat kayu. Plitur kayu biasanya terdapat pada produk shellec yang dilarutkan menggunakan spiritus atau methanol.
Berbeda dengan plitur kayu water based yang terbuat dari campuran resin, acrylic, air dan bahan lainnya yang membuat air dan resin bisa menyatu dengan baik. Ketiga bahan utama tersebut akan membentuk lapisan luar pada substrate kayu yang lebih keras dan kuat untuk melindungi kayu dari gangguan panas, rayap, kelembapan, dll.
Dengan adanya plitur water based atau politur air ini (karena tidak adanya solvent) maka bau menyengat yang ditimbulkan dalam sebuah produk finishing kayu tidak ada/ terhindarkan. Mungkin bagi sebagian banyak pengrajin kayu baru mencoba sekali saja menggunakan plitur kayu water based dan beralih kembali dengan plitu solvent. Kemungkinan karena kebiasaan dan kepercayaan terhadap produk solvent yang lebih lama digunakan sudah melekat dibenak.
Padahal jika dibandingkan baik itu plitur solvent dan plitur water based banyak kesimpulan dan kelebihan plitur water based. Misalnya saja dari tampilna, plitur water based tidak akan menimbulkan efek yellowing seperti halnya plitur solvent. Hal ini disebabkan bahan dasar air yang tidak berwarna berbeda dengan solvent yang memiliki dasar warna kuning.
Dari sedikit perbedaan kecil itu saja Anda pasti sudah bsia membandingkan, dan masih banyak hal lagi yang harus diulas, dirasakan dan dimengerti bahkan perlu dicoba.
Produk Plitur yang Direkomendasikan
Sudah banyak plitur kayu water based yang bisa Anda dapatkan di pasaran, namun tidak semua merk memiliki kualitas yang bagus. Masih ada juga plitur water based yang menggunakan kandungan formalin cukup tinggi dan bisa Anda buktikan sendiri dengan menghirup bau yang dikeluarkan.
Jika cat water based tidak mengeluarkan bau menyengat berarti produk finishing kayu tersebut wajib digunakan seperti plitur Biovarnish. Sebagai produk finishing kayu yang mana, plitur Biovarnish dibuat sesuai dengan standar regulasi ECHA (European Chemical Agency) dan US EPA (Enviropmental Protection Agency).
Kadar fomalin, merkuri dan timbal tidak ada dengan kandungan VOC yang di bawah ambang batas. Lalu apakah Anda akan tetap menggunakan plitur kayu solvent yang bisa menimbulkan masalah dengan bau menyengat? Segera beralih sekarang juga demi kelancaran usaha dan juga kesehatan Anda.
Rekomendasi Untuk Anda
- Mengenal Plitur Kayu Jati Belanda Biovarnish yang Banyak Dicari
- Cat Anti Jamur yang Dibutuhkan Furniture Berkayu Pinus Bebas Jamur
- Dibutuhkan Agen Biovarnish di Kalimantan Timur Sekarang Juga
- 5 Keunggulan Wood Filler Tahan Air Water Based yang Banyak Dicari
- Jual Cat Orchid Enamel Water Based 2020 Banyak Pilihan Warnanya
- Mengenal Biovarnish Wood Stain, Pewarna Kayu Natural Water Based
Pilihan Menarik Lainnya
- Inilah Cara Lengkap Menggunakan Plitur Kayu yang Tepat dan Benar
- Cara Plitur Kayu yang Benar untuk Hasil Finishing Sesuai Harapan
- Tips Membedakan Pernis dan Plitur Kayu
- Plitur Kayu Biovarnish untuk Finishing Artificial Wood Grain
- Kenali Merek Plitur yang Bagus Sebelum Kecewa dengan Hasilnya
- 4 Metode Finishing Kayu sesuai Alat dengan Plitur Pilihan Terbaik
- Harga Plitur Kayu Mei 2017 Terlengkap dari Pilihan Produk Terbaik
- Update Terbaru Harga Plitur Kayu Indonesia Terbaru Tahun 2020
- Mengenal Politur Kayu dan Ragam Pilihan Warnanya
- Rekomendasi Plitur Kayu Water Based Cocok untuk Interior dan Eksterior
- 5 Langkah Perbaikan dan Perawatan Lapisan Plitur Kayu yang Rusak
- Cara Aplikasi Plitur Kayu Berkualitas Bisa Lebih Mudah dengan Merk Ini