10 Aturan dalam Finishing Kayu yang Membantu Hasil Sempurna

Dalam dunia finishing kayu, apapun bisa terjadi mulai dari hasil sesuai yang diinginkan atau justru gagal. Walaupun Anda sudah mengikuti petunjuk dalam kemasan kaleng cat atau meniru dari Youtube, hasilnya belum tentu sama. Mengapa? 

Ada banyak alasan, misalnya, karena Anda tidak menggunakan produk yang sama pada satu media aplikasi. Alat yang digunakan berbeda sampai pada bagaimana cara Anda menggunakan alat. Contohnya, ketika menggunakan kuas. Tekanan kuas yang diberikan bisa saja berbeda. 

Berbagai hal kecil yang tak diperhatikan itu bisa menjadi penyebabnya. Agar hasil yang Anda peroleh bisa sesuai dengan keinginan,Anda bisa mengikuti sepuluh aturan yang bisa diikuti, sebagai berikut ini. 

Baca Juga : keunggunal biovarnish wood filler untuk membantu finishing kayu jadi mudah

Aturan 1. Memilih Grit Ampelas yang Tepat untuk Finishing Kayu

Mengamplas saat finishing kayu

Saat melakukan pengampelasan kayu atau permukaan cat, Anda harus memilih jenis ampelas yang bisa mengatasi permasalah tanpa harus menciptakan goresan yang tak diperlukan. Contohnya, memilih ampelas dengan grit 80 atau 100 untuk mengatasi kerusakan kayu akibat alat pemotong atau planer. 

Anda juga bisa memilih ampelas dengan grit 150 untuk menghaluskan permukaan veneer pada plywood atau MDF. Anda juga bisa memilih jenis ampelas yang lebih halus jika ingin mengecek tingkat kehalusannya. 

Baca Juga : rekomendasi plitur kayu untuk membantu finishing triplek kayu anti air

Apabila Anda ingin menghilangkan brush mark yang muncul pada permukaan cat atau efek orange peel, bisa memanfaatkan ampelas 180 sampai 320, sedangkan ampelas grit 320 sampai 600 cocok untuk permukaan cat yang berdebu. 

Aturan 2. Memperhatikan Lapisan Coating Pertama

Finishing kayu semakin sempurna jika Anda menentukan lapisan pertama cat pada kayu. Tidak semua kayu bisa langsung diaplikasikan top coat atau pernis. Minimal diperlukan dua lapisan coating berbeda. 

Sanding sealer adalah salah satu jenis cat untuk lapisan pertama untuk segala jenis finishing. Lapisan ini memudahkan proses pengampelasan dan mempercepat waktu finishing. Sanding sealer diperlukan sebagai cara finishing kayu natural. 

Lapisan pertama ini akan menutup pori kayu sehingga bisa menciptakan permukaan yang lebih halus. Setelahnya bisa langsung dilapisi dengan pernis, top coat, atau bahan poles seperti natural oil. 

Aturan 3. Hanya Dibutuhkan Tiga Jenis Alat Finishing Kayu

Peraturan ketiga, Anda hanya membutuhkan tiga jenis alat finishing yaitu kain, kuas dan spray gun. Ketiganya sangat mudah untuk digunakan. 

Semua bahan finishing juga bisa diaplikasikan menggunakan ketiga alat ini. Kain adalah jenis alat yang paling murah dan efisien. Untuk aplikasi stain, cukup dengan mengelapnya, sedangkan finishing kayu dengan alat kuas, mungkin tidak terlalu efisien karena perlu waktu lama terutama untuk proses kering tapi bisa menghemat cat. 

Spray gun sendiri adalah alat yang paling bagus untuk membangun lapisan cat. Hanya saja alat ini paling mahal dan sedikit lebih boros menghabiskan bahan finishing. 

Aturan 4. Cara Mudah Mengatasi Blotching

Salah satu masalah yang selama ini dianggap tidak bisa diatasi adalah blotching. Padahal blotching akibat stain bisa diatasi dengan cara menghilangkan lapisan cat dan mengecat ulang. 

Anda perlu mengampelas, menghilangkan coating lama di mana stain meresap ke permukaan pori kayu. Kebanyakan pemula biasanya melupakan hal ini dan beranggapan bahwa kesalahan dalam finishing tak bisa diperbaiki.  

Aturan 5. Memanfaatkan Kain Basah untuk Menghilangkan Stain

Maksud dari aturan ini adalah untuk mengatasi warna stain yang terlalu gelap. Anda bisa menggunakan kain basah untuk menghilangkan kelebihan stain pada permukaan sebelum mengering. 

Cara ini bisa dilakukan kecuali Anda menggunakan spray gun. Alasan mengapa warna stain menjadi lebih hitam karena bahan pelarutnya menguap dan meningkatkan rasio warna stain. Untuk jenis stain yang tidak mengandung binder, akan berubah menjadi lebih gelap saat aplikasi lapisan stain kedua. 

Aturan 6. Dye akan Meresap dan Pigmen Mengendap

Dalam menggunakan stain atau cat saat finishing kayu ada dua hal yang perlu diperhatikan. Jika cat mengandung dye maka cat akan bekerja dengan meresap ke dalam pori kayu di mana liquid berada. 

Berbeda dengan pigmen yang akan mengendap dalam pori kayu dan mengeras. Perbedaan ini akan menciptakan efek warna pada finishing.

Dye memberikan warna yang lebih merata dibandingkan pigmen. Pigmen akan membuat pori kayu tampak menjadi highlight dalam finishing. Selain itu dye adalah pewarna yang mudah untuk menghilang karena perubahan cuaca. 

Aturan 7. Efek yang Dihasilkan Jika Terlalu Banyak Bahan Pelarut

Saat bahan finishing dilarutkan dan lebih banyak bahan pelarutnya maka bisa menjadi solusi orange peel brush mark bahkan bubble. Jika Anda merasa sering menghadapi masalah ini maka menambahkan jumlah bahan pelarut mungkin bisa jadi solusi. 

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan. Jika mengaplikasikannya pada top coat, akan mengurangi kekuatan lapisan film. Anda harus mengaplikasikan setidaknya dua lapisan finishing. 

Aturan 8. Selalu Gerakkan Spray Gun Saat Aplikasi

Banyak yang takut menggunakan spray gun saat akan mekukan finishing. Ketakutan itu beralasan, misalnya karena harus memastikan tabung spray bersih, memiliki tekanan yang tepat dan sulit mendapatkan hasil yang merata. Padahal koordinasi pada tangan yang harus diperhatikan agar tidak berhenti pada saat mengecat. 

Saat Anda memilih tipe finishing kayu dengan spray gun, aturan dasarnya adalah tak boleh berhenti bergerak saat menyemprotkan. Dengan begitu permukaan cat akan lebih merata dan Anda bisa mendapatkan hasil finishing yang halus. 

Aturan 9. Finishing adalah Perpaduan Bahan Kimia dan Aplikasi Mekanis

Ada dua hal yang dilakukan saat Anda melakukan finishing kayu yaitu melibatkan bahan kimia dan proses aplikasi mekanis. Bahan kimia yang dimaksud adalah karena kandungan cat dari bahan-bahan khusus yang selanjutnya saling mengikat secara kimia setelah dicampur dengan bahan pelarut (entah air atau thinner). Ketika terbentuk ikatan atau bonding antar lapisan coating Anda tak perlu lagi untuk mengampelasnya.

Proses mekanis adalah dengan mengampelas permukaan kasar dengan ampelas yang membantu menciptakan bonding pada cat. 

Aturan 10.  Memilih Bahan Finishing yang Aman

Bahan finishing kayu yang aman dan mudah Biovarnish

Banyak pengguna cat yang kesulitan memilih manakah produk yang aman digunakan. Walau belakangan, banyak cat tradisional dengan kandungan seperti melamin yang mulai ditinggalkan mengingat bahayanya bagi tubuh manusia dan lingkungan. 

Menggunakan cat water based seperti Biovarnish menjadi solusi yang terbaik untuk para pengrajin juga para penghobi DIY. Biovarnish series hadir untuk Anda yang membutuhkan bahan finishing aman dan ramah lingkungan. 

Biovarnish menggunakan bahan pelarut air yang dapat menghindarkan munculnya polusi udara pada saat proses pengeringan. Biovarnish juga mampu menciptakan warna natural sempurna pada finishing Anda. 

Biovarnish juga bisa diaplikasikan dengan kain, kuas maupun alat semprot sesuai dengan kebutuhan Anda. Tinggal pilih saja manakah warna stain yang Anda butuhkan. 

Scroll to Top