Ingin Pintu Kayu Ramin di Rumah Tetap Awet? Ini Rahasianya

Kayu ramin adalah salah satu jenis kayu yang banyak terdapat di Indonesia. Pohon ramin tumbuh di Sumatera dan Kalimantan yang sebagian besar memiliki hutan gambut. 

Ramin adalah jenis kayu yang sangat familier digunakan untuk pembuatan pintu dan kusen rumah. Jika Anda melihat rumah-rumah di Jawa, Sumatera dan Kalimantan banyak yang memanfaatkan dari bahan ramin ini. 

Sayangnya, banyak yang kurang tahu bagaimana cara perawatan pintu ramin dengan benar. Bagi Anda yang memiliki rumah dengan bahan dari kayu ini, perlu tahu cara perawatannya yang tepat. 

Mengapa Memilih Pintu dengan Kayu Ramin? 

Alasan kayu ramin begitu populer tentu karena kualitas yang dimilikinya, meskipun jika dibandingkan dengan kayu jati masih sangat jauh. Namun kayu ini  tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia. 

Tidak hanya digunakan oleh masyarakat sendiri, ramin juga menjadi penyumbang ekspor yang cukup besar. Kebanyakan ramin diekspor dalam bentuk wood lpg atau kayu lapis. 

Di Indonesia sendiri, ramin terkenal digunakan sebagai kusen dan juga pintu. Hampir semua rumah di Indonesia menggunakan kayu ini. Hal tersebut karena beberapa kelebihannya berikut ini. 

1. Warnanya yang Terang sehingga Mudah Difinishing

Warna kayu ramin secara keseluruhan adalah kuning saat baru ditebang dan berubah menjadi kuning muda cenderung putih setelah kering. Bagian gubalnya warnanya lebih terang dan terlihat batas jelas antara gubal dan teras. 

Berkat warnanya yang terang ini, kayu ramin mudah difinishing menggunakan stain dengan warna lebih terang atau justru gelap. 

2. Memiliki Tekstur Halus dan Merata 

Ramin memiliki permukaan yang cukup halus, karena hal inilah kayu tidak perlu terlalu lama dan banyak diampelas. Proses pengolahannya menjadi kusen dan pintu pun jauh lebih mudah dan cepat. 

Cukup dengan sedikit pengampelasan, tekstur kayunya akan berubah jauh lebih halus dan siap untuk difinishing. 

3. Memiliki Keawetan Kelas Sedang

Kelebihan ramin lainnya adalah memiliki tingkat awet kelas sedang. Artinya, kayu termasuk cukup tahan dengan jamur serta rayap. Jika ingin kayu bertahan lebih lama Anda harus melakukan perawatan dengan benar. 

Proses pengawetan kayu tetap dilakukan sebelum diolah sehingga ketika digunakan tanpa finishing bisa tahan selama beberapa tahun. 

4. Tingkat Keras Sedang sehingga Mudah Diolah

Pengolahan kayu ramin tergolong mudah, sehingga bisa digunakan untuk banyak hal. Ketika hendak dipotong atau dihaluskan tidak membutuhkan banyak tenaga. 

Anda yang mungkin ingin membuat kerajinan sendiri di rumah juga bisa memanfaatkan kayu ini. Oleh karena tingkat kerasnya tersebut, kayu ramin bisa diolah menjadi kerajinan berukuran kecil. 

Harga kayu ramin cukup terjangkau dibandingkan kayu jati yang sekarang bahkan mulai langka. Hanya saja kembang susut dari kayu ini cukup tinggi, jadi jika ingin dijadikan pintu harus menciptakan struktur dan ukuran yang tepat. 

4 Rahasia Perawatan Pintu Kayu Ramin 

Perawatan pintu adalah kunci untuk menjaga keawetannya yang sebenarnua tidak hanya berlaku pada ramin saja. Khusus untuk ramin, Anda perlu memberikan perhatian ekstra. Jika tidak dibuat dengan baik, kayu mudah retak. 

Keretakan kayu ini masih bisa diatasi dengan pendempulan jika tergolong ringan. Oleh karena itu sebagai pemilik rumah, beberapa perawatan berikut ini bisa dilakukan pada pintu ramin. 

1. Melapisi dengan Cat Outdoor 

Perawatan sebenarnya sudah dimulai dengan memberikan lapisan cat. Jika Anda ingin mempertahankan penampilan kayu asli, pernis adalah bahan finishing yang tepat digunakan. 

Hanya saja, pilihlah cat kayu outdoor yang bisa memberikan perlindungan pintu kayu dari sinar uv, kelembaban, juga air hujan. Lapisan coating ini akan menciptakan perlindungan yang tidak mudah ditembus air atau organisme perusak kayu. 

Anda bisa mengandalkan cat kayu Biovarnish dari wood filler sampai clear coat. Kemudian tidak lupa untuk memilih clear coat gloss yang lapisannya tahan terhadap goresan. 

2. Refinishing Pintu Kayu setiap 3 hingga 5 Tahun Sekali 

pintu kayu ramin yang perlu difinishing ulang

Apabila Anda memiliki pintu ramin yang sudah tua, akan lebih baik untuk melakukan refinishing. Perlindungan dari coating yang pernah diaplikasikan lama kelamaan dapat memudar. 

Coating yang sudah mengelupas atau memudar harus diaplikasikan kembali. Anda tidak perlu mengelupas semua cat lama dan aplikasi ulang dari awal. 

Refinishing bisa hanya dengan memperbaiki bagian khusus yang rusak karena goresan atau lubang. Bisa juga hanya dengan melapisi ulang lapisan clear coat saja tanpa stain. 

3. Membersihkan Pintu dengan Rutin

Rumah perlu dibersihkan dengan rutin seperti menyapu dan mengepel, begitu juga bagian pintu kayu.  Cara membersihkannya sangat mudah, hanya dengan kain katun. 

Bisa juga menggunakan kain microfiber yang dibasahi air. Hindari penggunaan bleaching atau pembersih kaca karena dapat merusak lapisan coating. Jika terdapat kotoran yang berkerak, bersihkan dengan air hangat. 

Basahi kain dengan air kemudian gosok perlahan sampai kotoran terangkat. Jangan lupa segera keringkan dengan kain bersih. 

4. Memoles Pintu Kayu Ramin 

Demi menjaga tampilan dari pintu terlihat mengkilap dalam waktu lama, Anda perlu memanfaatkan bahan poles kayu. Gunakan Biopolish Natural Oil untuk membuat tampilan pintu kembali mengkilap.  Bersihkan pintu menggunakan Biopolish Natural Oil ini setiap sebulan sekali saja. 

Cara aplikasi Biopolish Natural Oil sangat mudah, cukup dengan mengoleskan Biopolish ke permukaan pintu. Anda lalu perlu menggosok sampai permukaan mengkilap dan kering. 

Tidak perlu terlalu banyak bahan saat mengaplikasikan agar media tidak terlalu lengket. Pastikan saja Anda menggosoknya dengan kain katun yang kering. 

Tips Finishing Ulang Pintu Kayu dengan Benar

Di antara semua perawatan, refinishing adalah kegiatan yang cukup besar untuk dilakukan. Oleh karena itu, supaya hasilnya sempurna Anda perlu melakukan beberapa tips mudah berikut ini. 

1. Lapisi Engsel dan Knop sebelum Mengecat

Menghindari bagian berbahan logam terkena cat, Anda perlu menutup engsel dan knop atau aksesoris pintu lainnya. Anda bisa melapisi dengan koran atau isolasi kertas. 

2. Pastikan Pintu Kering dan Sudah Diampelas

Sebelum aplikasi clear coat atau pernis permukaan pintu harus diampelas terlebih dahulu. Tujuannya agar coating menempel dengan mudah dan hasilnya lebih halus. 

Pintu juga harus dalam keadaan kering sehingga cat akan menempel sempurna. Anda bisa membersihkan pintu terlebih dahulu sebelum mengecat. 

3. Mengecat dengan Biovarnish Clear Coat

Produk Biovarnish clear coat untuk finishing ulang pintu kayu ramin

Pastikan Anda menggunakan lapisan cat yang berkualitas seperti Biovarnish Clear Coat. Pernis kayu waterbased ini akan membuat pintu kayu ramin Anda mengkilap dan tahan terhadap cuaca atau kelembaban. 

Berfungsi sebagai cat outdoor, Biovarnish akan bekerja melindungi pintu Anda dalam beberapa tahun ke depan. Hasil warnanya pun lebih transparan berkat pelarut air. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top