Apa Plitur Kayu Terbaik untuk Mebel Outdoor? Temukan Di Sini Produknya

Mebel outdoor yang menggunakan material kayu membutuhkan plitur sebagai perawatan yang lebih. Banyak sekali orang yang rela mengeluarkan banyak uang membeli mebel kayu untuk taman atau halaman rumah. Sayangnya tidak diseimbangi dengan perawatan yang tepat. Hasilnya, mebel dengan harga jutaan rupiah rusak dalam beberapa bulan. 

Sebuah tugas untuk pemilik rumah dalam membeli plitur kayu untuk mebel manakah yang sebaiknya digunakan. Tidak semua plitur kayu bisa digunakan untuk furnitur luar ruangan. Mengingat sinar UV yang langsung mengenai mudah menimbulkan warna pudar. Belum lagi air hujan yang membuat kayu mudah berjamur. 

Tanpa adanya peranan plitur kayu yang berkualitas tinggi dari segala sisi, maka mebel outdoor tidak bisa bertahan lebih lama. Tentu saja Anda tidak ingin semua uang terbuang sia-sia karena kelalaian perawatan furnitur ini. Nah untuk itu Anda harus memilih plitur kayu terbaik mana yang sebaiknya digunakan. 

Mengenal Plitur Kayu yang Beredar di Pasaran

Pada saat memilih plitur kayu, Anda akan dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Baik itu yang terbuat dari bahan solvent dan juga air. Ada juga plitur kayu konvensional yang sejak ratusan tahun lalu telah digunakan disebut dengan shellac. Anda yang bekerja di bidang perkayuan pasti tidak asing lagi dengan produk plitur ini. 

Shellac adalah salah satu produk yang memberikan perlindungan sekaligus warna natural pada kayu. Pigmennya yang sangat rendah membuatnya disebut sebagai dye untuk kayu. Selain shellac ada juga plitur solvent yaitu plitur dengan bahan utama solvent dan dilarutkan dengan thinner. 

Terakhir adalah plitur kayu water based yang akhir-akhir ini mendobrak sebagai produk finishing terbaik di Indonesia. Plitur berbahan dasar air seringkali masih diremehkan karena tidak mungkin air mampu memberikan perlindungan layaknya resin. Setelah mengenal beberapa jenis plitur ini, maka akan semakin mudah Anda memilih produk mana saja yang tepat. 

Perbedaan Plitur Biovarnish dengan Shellac

Diantara ketiga produk plitur, yang sangat kuat bersaing adalah shellac dan juga plitur kayu water based. Merk plitur water based yang banyak dipilih adalah Biovarnish wood stain. Kedua produk plitur ini perlu dibandingkan dari beberapa faktor sehingga Anda lebih mudah memilihnya. 

Berikut ini perbandingan dari masing-masing produk baik itu plitur water based atau shellac. 

Bahan Pembuatnya

Dilihat dari bahan pembuatannya, shellac terbuat dari resin serangga khusus yang dibudidayakan di Thailand dan India. Serangga ini mengeluarkan resin yang sangat kuat untuk kemudian diolah menjadi shellac. Bentuk dari shellac adalah kepingan yang nantinya perlu dilarutkan terlebih dahulu. 

Sedangkan untuk Biovarnish wood stain sudah jelas terbuat dari bahan air dan menggunakan emulsifier khusus sehingga bisa menyatu dengan resin. Karena bahan dasar air inilah membuatnya lebih aman dan juga ramah lingkungan. 

Cara Melarutkan dan Aplikasi

Proses pelarutan shellac membutuhkan bantuan dari spiritus yang bekerja sebagai solvent. Tambahan spiritus ini akan meningkatkan kandungan logam berat setelah shellac larut. Selain itu juga membuatnya menjadi lebih boros karena spiritus bukanlah bahan yang murah harganya. 

Biovarnish wood stain hanya membutuhkan air sebagai bahan pelarutnya. Anda tidak membutuhkan biaya besar untuk membeli air bukan? Hanya saja air yang digunakan PH nya tidak boleh lebih atau kurang dari 7 yaitu air tawar dan bukanlah air asam. 

Kemudahan Aplikasi

Shellac adalah produk yang hanya bisa diaplikasikan dengan alat kuas. Setelah diaplikasikan perlu penjemuran yang membuatnya bergantung pada panas matahari. Jika cuaca mendung maka proses kering tidak maksimal yang mengakibatkan efek warna memutih muncul. 

Aplikasi Biovarnish wood stain lebih meluas, Anda bisa menggunakan kuas bulu nilon atau alat semprot. Walaupun menggunakan kuas, plitur tidak menimbulkan efek brush mark. Finishing tetap halus dan merata siapapun Anda yang menggunakannya. 

Tampilan Akhir

Shellac memiliki keterbatasan warna yaitu coklat kekuningan, coklat kemerahan dan coklat gelap. Warna yang didapatkan ini membuat mebel outdoor akhirnya seperti dilapisi plastik berwarna natural dan transparan. Sehingga kesan natural yang didapatkan akan kurang. 

Biovarnish wood stain memberikan tampilan natural yang transparan. Ada 20 warna natural yang bisa dipilih. Seolah-olah furnitur tidak dilapisi dengan bahan finishing. Air menjadi penyebab warna transparan yang diberikan sangat maksimal. 

Manfaat Plitur Kayu Biovarnish Wood Stain untuk Mebel Outdoor

Mengamati perbedaan antara Biovarnish wood stain dengan shellac, manakah yang akan Anda gunakan? Plitur Biovarnish menjadi pilihan yang sangat tepat jika Anda ingin mengecat mebel outdoor. Bukan hanya sekedar dari proses aplikasi yang mudah tetapi juga perlindungannya. 

Beberapa manfaat perlindungan akan didapatkan furnitur kayu outdoor di rumah sebagai berikut:

  • Warna Natural yang Tajam

Mebel outdoor membutuhkan hasil warna yang tajam serta natural. Bukan hanya itu saja, warna tidak boleh mudah pudar walaupun sering terkena sinar UV atau perubahan cuaca. Perlindungan yang diberikan Biovarnish wood stain adalah menjaga warna kayu tetap tahan lama. 

  • Daya Rekat Tinggi 

Manfaat dari daya rekat yang tinggi membuat plitur tidak mudah mengelupas atau retak. Sehingga walaupun perubahan cuaca langsung mengenai mebel, tampilannya akan tetap halus dan merata.

  • Aman dan Ramah Lingkungan

Plitur kayu yang satu ini tidak akan menimbulkan polusi udara. Toxic yang dikeluarkan tidak akan mengancam lingkungan karena jumlahnya telah dibatasi. Solvent digantikan dengan air yang tidak mengandung logam berat. 

  • Tahan terhadap goresan

Tampilan mebel outdoor yang paling rentan adalah berasal dari goresan. Plitur Biovarnish akan mengatasinya sehingga goresan karena seringnya penggunaan tidak akan mempengaruhi tampilan. Anda bisa menggunakan mebel dengan leluasa. 

Cara Mengaplikasikan Biovarnish Wood Stain

Kemudahan aplikasi adalah salah satu keunggulan dari plitur kayu Biovarnish. Sebagai produk yang mudah digunakan, Anda bisa mencobanya dengan kuas berbulu nilon. Anda hanya perlu memastikan bahwa kuas yang digunakan memiliki kualitas baik. Jangan ragu untuk membeli kuas dengan harga yang sedikit mahal. 

Sebelum masuk proses finishing, mebel sebelumnya harus di amplas dan dibersihkan dari segala macam kotoran. Semua kotoran yang melekat dengan keras bisa dihilangkan dengan cutter atau kertas amplas. Maksimal amplas yang digunakan bernomor 220. 

Jika semua sudah dibersihkan, siapkan alat dan bahan berikut ini:

  1. Biovarnish wood stain sesuai dengan warna yang diinginkan. 
  2. Kuas berbulu nilon. 
  3. Kain katun.
  4. Air 
  5. Gelas untuk melarutkan plitur. 

Cara menggunakan :

  • Campurkan Biovarnish wood stain dengan air. Gunakan perbandingan 4 bahan : 1 air dan aduk hingga merata. 
  • Kuaskan plitur dari ujung ke ujung mebel searah serat kayu. Jadi perhatikan seratnya dan lakukan satu tarikan yang panjang. 
  • Diamkan furnitur hingga kering dengan sendirinya tanpa harus dijemur di sinar matahari langsung. Waktu kering kurang lebih sekitar 60 menit. 
  • Lanjutkan dengan pengamplasan secara ambang dengan amplas aluminium oxide nomor 400. 
  • Bersihkan debu amplas, jika warna kurang merata Anda bisa mengaplikasikan stain ulang. 
Scroll to Top