3 Teknik Mengaplikasikan Pewarna Kayu Water Based pada Dinding Rumah

Rumah berdinding kayu membutuhkan perawatan yang lebih dibandingkan dinding plester. Perawatan dinding kayu dimulai dari memberikan lapisan cat berupa pewarna kayu dan juga polyurethane. Apalagi pada dinding kayu bagian luar yang terkena cahaya matahari dan juga hujan. Perubahan cuaca menjadi penyebab utama rusaknya dinding dari segi warna dan strukturnya. 

Menghindari masalah dinding kayu yang mulai kusam dan cepat rusak, maka Anda harus memilih bahan finishing yang tepat. Anda mungkin sudah menggunakan kayu yang tahan terhadap rayap seperti kayu jati. Namun kekuatan dari kayu asli saja tidak akan cukup untuk menjaga tampilan dan kekokohannya. 

Teknik Aplikasi Pewarna Kayu Water Based Biovarnish Wood Stain Pada Dinding 1

Solusi untuk memberikan warna dan ketahanan pada dinding kayu tidak lain adalah menggunakan Biovarnish wood stain kemudian Biothane. Terutama bagi Anda yang memiliki masalah dengan dinding kayu pudar maka harus sesegera mungkin menggunakan Biovarnish wood stain. 

Mengapa Biovarnish wood stain harus dipilih? Bagaimana cara menggunakannya? 

Mengapa Memilih Pewarna Kayu Campuran Air Biovarnish?

Langkah menggunakan kayu jati sebagai dinding sudah tepat, namun kini Anda harus bisa memilih jenis bahan finishing yang tepat. Biovarnish wood stain adalah salah satu pewarna kayu yang tepat untuk digunakan. Ada berbagai alasan yang membuat Anda harus memilih produk ini. Khususnya karena bahan finishing ini menggunakan campuran air. 

Mengapa wood stain dengan campuran air justru yang terbaik? Jika dilihat dari segi keamanan penggunaannya maka produk ini lebih aman. Stain berbasis air ini rendah kandungan logam berat seperti timbal. Telah menjadi rahasia umum bahwa timbal dan logam berat sejenisnya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Teknik Aplikasi Pewarna Kayu Water Based Biovarnish Wood Stain Pada Dinding 2

Timbal yang masuk ke dalam tubuh manusia akan menjadi pemicu kanker. Belum lagi dengan bahan logam berat lainnya. Nah sebagai wood stain water based, Biovarnish tidak hanya menghadirkan keuntungan dalam segi keamanan saja. Ada beberapa keuntungan jika Anda menggunakannya sebagai berikut. 

  • Warna yang tajam dan tahan lama

Kebanyakan orang mencari wood stain untuk kayu adalah tingkat ketajaman warnanya namun tetap memberikan transparansi. Artinya warna kayu asli bisa saja berubah menjadi lebih tajam. Tadinya kayu berwarna putih namun kini bisa memiliki warna seperti kayu jati. Inilah keunggulan Biovarnish sebagai pewarna kayu jati.

  • Memiliki 20 pilihan warna 

Tidak hanya warna kayu jati saja yang bisa Anda gunakan. Biovarnish wood stain tersedia dalam 20 pilihan warna natural. Warna-warna ini diciptakan berdasarkan beberapa jenis warna kayu seperti jati, mahoni, oak, walnut dan juga kayu eksotis seperti trembesi. Tertarik untuk menggunakannya? Anda cukup memilih warna manakah yang cocok untuk dinding di rumah. 

Teknik Aplikasi Pewarna Kayu Water Based Biovarnish Wood Stain Pada Dinding 3a

  • Proses aplikasi yang relatif mudah

Memasuki proses aplikasi, dibandingkan pewarna kayu alami seperti shellac, Biovarnish lebih praktis digunakan. Pertama Anda bisa mengaplikasikannya di saat cuaca sedang hujan. Cat akan tetap mengering dengan sempurna tanpa efek memutih. Kedua Anda bisa mengaplikasikannya dengan kuas saja. Ketiga adalah bahan pelarut air tentu saja akan menghemat budget untuk finishing. 

Teknik-Teknik Mengaplikasikan Biovarnish Wood Stain

Saatnya untuk mengaplikasikan Biovarnish wood stain pada dinding kayu di rumah. Bekerja sebagai pewarna kayu, maka Anda harus tetap berhati-hati ketika mengaplikasikannya. Prosesnya tidak bisa disamakan ketika Anda mengecat dinding plester. Cara kerjanya cukup berbeda dan hampir mirip dengan pengecatan furniture. 

Anda harus mempersiapkan kuas dengan bulu nilon. Untuk meraih bagian atas bisa juga menggunakan roller, namun jenisnya harus dipilih. Roller harus baru dan menggunakan bahan nilon sama seperti kuas. Fungsinya adalah agar cat dapat diaplikasikan dengan mudah. 

Ketika mengaplikasikan pewarna kayu menggunakan roller atau kuas perlu diingat bahwa harus mengikuti arah serat kayu. Dengan begitu hasilnya akan lebih halus dan juga rata. Ada beberapa teknik mengaplikasikan Biovarnish wood stain yang bisa dilakukan berikut ini. 

Teknik 1. Aplikasi hanya dengan kuas

Teknik aplikasi yang pertama ini bisa dilakukan siapa saja. Hanya saja untuk mengecat bagian atas Anda harus menggunakan tangga yang tinggi dan harus tetap berhati-hati. Karena akan mengecat dinding maka ukuran kuas juga harus disesuaikan. Jangan terlalu kecil, Anda bisa menggunakan kuas nilon dengan ukuran lebih dari 5 inci. 

Nah untuk proses aplikasinya dimulai dengan mencelupkan kuas ke dalam larutan Biovarnish wood stain. Celupkan ¾ bagian saja, kemudian tap pada wadah cat untuk mengurangi kelebihan cat yang terserap. Baru kuaskan ke seluruh permukaan dinding kayu. 

Teknik Aplikasi Pewarna Kayu Water Based Biovarnish Wood Stain Pada Dinding 4

Teknik menguaskan haruslah satu sapuan yang panjang dan searah serat kayu. Aplikasi harus tipis karena Anda nanti bisa mengulangi aplikasinya. Mulai dari ujung ke bagian tengah. Hindari menguaskan dari tengah ke arah pinggir karena cat akan mengumpul di bagian sudut dinding. 

Lanjutkan penguasan hingga merata kemudian diamkan hingga kering. Setelah kering baru di amplas dan ulangi sekali lagi aplikasi hingga benar-benar merata. Anda bisa mengaplikasikan dua atau tiga lapisan. 

Teknik 2. Aplikasi dengan roller

Cara yang kedua cukup mudah yaitu dengan roller. Anda perlu memilih pegangan roller yang panjang sehingga bisa meraih bagian atas. Jadi Anda tidak perlu lagi menggunakan tangga. Hanya saja, proses aplikasi ini sedikit sulit dan resiko untuk roller menimbulkan bekas masih cukup tinggi. 

Pertama celupkan roller pada wadah Biovarnish wood stain yang sudah dicampur dengan air. Kemudian baru tap roller pada wadah agar larutannya sedikit berkurang. Mulai mengaplikasikan roller dari bagian bawah dinding untuk menghindari tetesan cat. Lakukan dari bawah searah serat kayu ke bagian atas. 

Jangan terlalu menekan karena pada pinggiran roller akan menimbulkan bekas stain yang mengumpul. Jika hal ini terjadi sebaiknya segera roll bagian tersebut untuk meratakan wood stain. Setelah aplikasi pewarna kayu ini selesai maka Anda bisa menunggu kering. 

Teknik 3. Aplikasi dengan kuas dan kain lap

Teknik yang ketiga ini cukup mudah hampir mirip dengan teknik pertama hanya saja Anda tidak menggunakan kuas namun juga kain lap. Jenis kain yang digunakan harus bersih, kering dan terbuat dari bahan katun. Fungsi dari kain adalah untuk meratakan jika kualitas kuas yang digunakan ternyata buruk. 

Pertama kuaskan larutan Biovarnish wood stain dengan kuas searah serat kayu. Anda tidak perlu mengaplikasikannya dengan rapi. Setelah wood stain diaplikasikan merata barulah Anda mengelap bagian yang masih basah dengan kain katun. Prosesnya harus searah dengan serat sambil ditekan. 

Khusus untuk cara ini, Anda tidak bisa mengaplikasikan satu lapis secara menyeluruh baru mengelapnya. Justru harus melapisinya sebagian demi sebagian terlebih dahulu. Alasannya untuk menghindari lapisan wood stain yang baru setengah mengering kemudian ditekan dengan kain. Sehingga hasilnya tetap rapi. 

Biothane

Proses terakhir setelah Anda memilih salah satu teknik di atas adalah aplikasi Biothane. Anda bisa menggunakan cara pertama atau kedua untuk aplikasinya. Hindari mengaplikasikan Biothane dengan mengelap karena ini adalah lapisan terakhir. 

Mau Beli Biovarnish wood stain?

Anda dapat menghubungi kontak di bawah ini untuk mendapatkan info lebih lanjut mengenai produk ini:

WhatsApp : 082219357640

Website : https://www.biovarnish.com/
Facebook : https://web.facebook.com/biovarnish/
Instagram : https://www.instagram.com/biovarnish/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCLlPdr6osQD3eUWbLQDJJzQ

Scroll to Top